Oleh: Elis Komalasari
A.
Pengetahuan
Perkembangan bahasa anak sangat erat kaitan dengan perkembangan
kognitif. Melalui proses kognitif,
anak-anak memperoleh pengetahuan bahasa dengan beragam cara. Berkaitan dengan
pengetahuan, pengetahuan terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu:
1.
Declarative
knowledge, yaitu pengetahuan yang diperoleh
anak dirumuskan dalam bahasa.
2.
Procedural
knowledge, yaitu pengetahuan yang menuntut
kemampuan untuk meringkas materi, dan atau keterampilan.
3.
Conditional
knowledge, yaitu pengetahuan mengenai kasus.
Sementara itu, Piaget (1975) mengemukakan bahwa anak-anak membangun
pengetahuannya dengan didasarkan pada 3 jenis, yaitu:
1.
Physical Knowledge
Pengetahuan jenis pertama adalah pengetahuan fisik. Dalam jenis pengetahuan ini, anak-anak
mengumpulkan informasi melalui observasi lingkungan sekitar. Anak mulai
mengumpulkan informasi selama masa bayi, mengembangkan pemahaman emosi dengan
membaca ekspresi orang lain, dan belajar akademik dasar melalui bermain dengan
menggunakan alat-alat permainan.
Anak-anak mengembangkan pengetahuan mereka yang menuntut kemampuan,
tipe pengetahuan ini mengumpulkan cara-cara untuk anak belajar sesuatu yang
baru dan membangun pemahaman.
2.
Logical-Matematical Knowledge
Logical-matematical knowledge merupakan
pengetahuan bahwa benda-benda memiliki hubungan. Jenis ini berbeda dengan tipe
pengetahuan fisik yang memperoleh pengetahun melalui observasi, namun jenis
pengetahuan ini didapatkan melalui proses mental informasi yang anak dapatkan
melalui observasi.
Jenis pengetahuan logical-matematical bersifat lebih abstrak
dibanding pengetahuan fisik. Jenis pengetahuan ini menuntut anak untuk
menyalurkan pengetahuan dari hal-hal yang anak amati dan anak menjelaskan
segala hal yang mereka.
Selain hal di atas, pengetahuan logical mathematical
memberikan anak kemampuan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Pada
tahapan pengetahuan ini, anak-anak belajar memperoleh pengetahuan dari segala
sesuatu yang mereka amati dan memikirkan jawaban untuk menjelaskan hal-hal yang
mereka.
3.
Social Knowledge
Social knowledge
merupakan jenis pengetahuan tingkat akhir dan paling kompleks yang anak-anak
peroleh. Pengetahuan ini diperoleh melalui interaksi sosial dan bergantung pada
sebuah pemahaman mengenai cara-cara setiap individu dalam berkomunikasi dan
membentuk makna. Karena jenis pengetahuan ini membutuhkan pemahaman yang
kompleks mengenai emosi manusia dan keadaan sosial, maka jenis pengetahuan ini
menjadi pengetahuan tingkat akhir yang diperoleh oleh anak.
B.
Modus Belajar
Pengetahuan dan belajar merupakan bagian dari perkembangan
kognitif. Bruner pada tahun 1966 meneliti tentang perkembangan kognitif
anak-anak dan menghasilkan tiga modus belajar. Modus belajar adalah cara-cara
dimana informasi dan pengetahuan disimpan dan dikodekan dalam memori. Berikut 3
modus belajar anak menurut Bruner :
1.
Enactive (didasarkan
pada tindakan)
Modus belajar ini dialami oleh anak usia 0-1 tahun.
Modus belajar ini melibatkan pengkodean informasi yang didasarkan pada
tindakan. Dalam tahapan enactive,
anak-anak belajar melalui melakukan sesuatu dengan benda. Anak-anak akan bertanya pada dirinya sendiri
maupun orang lain mengenai apa yang dapat ia lakukan dengan sebuah benda.
Selain itu, dalam tahapan ini anak-anak bermain dengan benda. Contoh dari modus belajar enactive adalah ketika bayi menggerakan
otot-otot mereka, bayi akan mengingat cara menggoyangkan sebuah mainan.
2.
Iconic (didasarkan
pada gambar)
Tahapan representasi iconic berada pada usia 1-6 tahun. Pada
tahapan ini, anak-anak memperoleh gambaran mental melalui kegiatan bermain
dengan benda. Anak-anak memperoleh informasi dan menyimpannya secara visual
dalam bentuk gambar (gambaran mental yang diperoleh setelah melihat benda). Pada tahapan ini, ketika anak belajar tentang
subjek baru, anak akan sangat terbantu oleh pemberian ilustrasi atau diagram
untuk menggabungkan informasi verbal.
3.
Simbolic (didasarkan
pada bahasa)
Tahapan simbolic berkisar pada usia 7 tahun ke atas. Pada
tahapan simbolik, anak-anak menyimpan informasi dalam bentuk kode atau simbol
bahasa. Tahapan ini merupakan bentuk representasi yang paling mudah
diadaptasikan dimana tindakan dan gambar-gambar memiliki hubungan yang sesuai
dengan apa yang direpresentasikan. Anak-anak menyampaikan beragam hal melalui
bahasa. Dalam hal ini, anak-anak sudah memiliki keyakinan bahwa segala sesuatu
dapat dibicarakan melalui bahasa.